Mahasiswa Dan Alumni FETP UNAIR Wakilkan FETP Indonesia pada Konferensi TEPHINET “The 10th Southeast Asia and Western Pacific Bi-Regional” di Taiwan

NEWS– Digelarnya kegiatan konferensi internasional di Taiwan oleh TEPHINET yang merupakan global FETP Network dengan tema “Combating Emerging and Reemerging Public Health Threats Through Regional Field Epidemiology Training Networks”. Konferensi ilmiah dilaksanakan pada tanggal 1 – 5 November 2021 secara virtual dan telah memberikan banyak informasi tentang aktivitas deteksi, pencegahan dan respon penyakit secara global yang dilakukan oleh 75 FETP (Field Epidemiology Training Program) di lebih dari 100 Negara.

Konferensi ini memamerkan karya ilmiah para FETP yang berada di garis depan surveilans penyakit dan tanggap darurat wabah kesehatan masyarakat. Lebih dari 400 peserta berkumpul secara virtual dan tatap muka untuk mengikuti rangkaian kegiatan konferensi yaitu mendengarkan 20 presentasi poster, 80 presentasi oral dan sesi pleno tentang penyakit yang muncul kembali dan dapat dicegah dengan vaksin, satu pendekatan kesehatan dalam merespon wabah, strategi pengembangan pelatihan epidemiologi lapangan, dan komunikasi, etika dan kesetaraan dalam kedaruratan kesehatan masyarakat.

Gambar 1. Pembukaan “The 10th Southeast Asia and Western Pacific Bi-regional TEPHINET Scientific Conference” oleh Wakil Presiden Taiwan, Chien-Jen Chen

Sesi pleno diisi oleh para ahli epidemiolog dari berbagai negara dengan keynote speaker adalah Profesor Shao-hua Liu yang merupakan peneliti dari Institute of Technology, Academia Sinica Taiwan dan Professor, Institute of Anthropology, National Tsing Hua University. Para peserta konferensi ilmiah disambut oleh wakil presiden Taiwan Chien-jen Chen yang juga merupakan seorang epidemiolog dan mantan penasehat FETP.

“Kita beruntung, kita dapat menyaksikan wabah HIV/AIDS, SARS, Ebola, Avian flu, MERS-CoV dan sekarang pandemi COVID. Kita hidup, bernapas dan mencoba memahaminya, sehingga generasi berikutnya akan lebih mampu mencegah dan mengendalikannya. kita tidak dapat melakukan perjalanan dan bersosialisasi seperti yang biasa kita lakukan, tetapi kita masih dapat berkomunikasi dengan baik dan mudah dijangkau walaupun terpisah ribuan mil” ujar Maria Consorcia Lim-Quizon, MD Excecutive Director Safetynet (South Asia Field Epidemiology and Technology Network, Inc.)

Gambar 2. Febriyanti (Alumni FETP UNAIR) Poster Presentation

FETP Indonesia diwakilkan oleh 4 orang presenter yaitu 2 presentasi oral atas nama Frans Yosep Sitepu yang mempresnetasikan mengenai “COVID-19 Vaccine Acceptance among Health Care Workers: A Cross-Sectional Survey in North Sumatera, Indonesia” dan Nadiyah Kamilia (FETP UGM) mengenai “Food Poisoning Outbreak at Night before Eid Al Fitr at Islamic Boarding School, Gunung Kidul Regency, Indonesia”. Sedangkan presentasi poster diwakilan 2 orang yaitu atas nama Defi Amalia Setia Ningrum (alumni FETP UI) mengenai “The First Month COVID-19 Cases in Indonesia: The Epidemiology and Its Outcome” dan Febriyanti Abd Radjak (alumni FETP UNAIR) mengenai “Resilience Social Factor Index to Earthquake at West Halmahera District, North Maluku Province, Indonesia, 2019″. Adapun Photo Contest yang diwakilkan dari Indonesia yaitu Werenfridus Leonardo Luan (FETP UNAIR) yang menampilkan foto mengenai fokus fogging yang dilakukan di Kabupaten Trenggalek, Provinsi Jawa Timur.

Gambar 3. Juara Dua Photo Contest – Werenfridus Leonardo Luan (FETP UNAIR)

Akhir konferensi ditutup dengan jalan-jalan secara virtual di Taiwan dan penghargaan terhadap para presenter. FETP Indonesia mendapatkan juara 3 poster presentasi atas nama Defi Amalia Setia Ningrum dan juara 2 foto kontes atas nama Werenfridus Leonardo Luan.

Penulis: Febriyanti

Editor: Siti Shofiya Novita Sari

 

Leave a Reply