INTERNATIONAL HEALTH REGULATION, BIO SURVEILLANCE AND GLOBAL HEALTH SECURITY SEBAGAI UPAYA PENINGKATAN DAN PERBAIKAN KETAHANAN KESEHATAN GLOBAL

Pada Rabu (13/04/2022) Pukul 10.00 WIB, Program Studi Magister Epidemiologi berkolaborasi dengan Ikatan Alumni untuk menggelar kuliah tamu yang dilaksanakan secara daring yang membahas mengenai International Health Regulation (IHR), Biosurveillance and Global Health Security. Kuliah tamu ini diisi oleh dr. Dicky Budiman, M.Sc.PH., PhD, seorang epidemiolog dan peneliti Indonesia dari Griffith University Australia.

Kuliah tamu ini dibuka oleh Dr. Santi Martini, dr., M.Kes selaku Dekan Fakultas Kesehatan (FKM) Universitas Airlangga (UNAIR). “Saya harapkan dari kegiatan kuliah pakar ini para mahasiswa dan peserta mendapatkan manfaat dengan mengambil peran untuk ditindaklanjuti, terutama bagi mahasiswa dan alumni yang telah bekerja di instansi masing-masing, karena terkait IHR, Biosurveillance and Global Health Security setiap elemen harus mengambil peranan, karena ini tanggung jawab bersama, baik instansi maupun individu” tutur beliau dalam sesi sambutan dan pembukaan.

Gambar 1. Narasumber Dr. Dicky Budiman Menyampaikan Materi tentang Global Health Security, International Health Regulation, and Biosurveillance

Narasumber yaitu dr. Dicky Budiman, M.Sc.PH., PhD menjelaskan bahwa, materi kuliah pakar ini sangat penting dan perlu dikaji ulang dengan melihat situasi terkini baik secara riset maupun fakta di lapangan baik level global maupun nasional. Karena ada tidak nya pandemic, pengetahuan tentang IHR, Biosurveillance and Global Health Security tetap harus dikuasai dan dilakukan sebagai upaya meningkatkan dan memperbaiki ketahanan kesehatan global yang merupakan isu global health security. Sehingga inilah peran epidemiolog menjadi penting, karena dasar epidemiologi itulah yang akan menjadikan negara memiliki ketangguhan dan ketahanan dalam menghadapi ancaman kesehatan kedepannya.

Pandemi Covid-19 yang menyerang dunia saat ini bukanlah pengalaman pertama kali nya dunia dihadapkan oleh wabah. Kita perlu melihat bahwa sebetulnya hal-hal yang dulu terjadi saat ini terulang kembali, dikarenakan pada era saat ini kita belum melakukan dengan benar upaya memperkuat respon dan mendeteksi. Maka dari itu belajar dari pengalaman akan menjadi penting. Bila kita melihat sejarah dari berbagai wabah yang telah melanda manusia, kita dapat mengambil kesimpulan bahwa dunia ini masih belum siap bahkan semakin rawan, dikarenakan ancamannya jauh lebih besar saat ini. Dampak dari adanya pengabaian/kelemahan dari sistem kesehatan global maupun nasional sudah kita lihat dan kita rasakan. Tentang bagaimana lumpuhnya sistem kesehatan di beberapa wilayah, adanya kesulitan dalam mengakses layanan kesehatan, adanya panik buying dan kematian yang tinggi, bahkan mempengaruhi berbagai sector tidak hanya dari sektor kesehatan. Seperti halnya pemberhentian ibadah haji selama 2 tahun, dan sistem Pendidikan yang dituntut untuk segera beradaptasi dengan metode-metode baru. Sehingga dari dampak-dampak yang ditimbulkan ini dapat menjadi alasan/background pemahaman kita untuk dapat menyadari urgensi dalam memahami, mempelajari dan mengimplementasikan International Health Regulation, Biosurveillance and Global Health Security.

 

Penulis: Noer Farakhin (NIM: 102114553022)

Editor: siti shofiya novita sari

Leave a Reply