Ibu Atik : “Adik HP-nya digunakan untuk apa saja?”
Siswa : “Buat belajar sama main”
Ibu Atik : “Kalau belajar dengan HP jam berapa sampai jam berapa?”
Siswa : “Kalau belajar dengan HP belum tentu waktunya”
Ibu Atik : “Kalau main dengan HP? Selalu tertentu ya waktunya?”
Siswa : “Hehehe, kalau main sama HP biasanya siang, jam 1 sampai jam 3”
Kalimat di atas merupakan cuplikan dari salah satu percakapan yang dilakukan oleh Koordinator Program Studi Magister Epidemiologi Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Airlangga, Dr. Atik Choirul Hidajah, dr., M.Kes. kepada salah seorang siswa SD yang menjadi peserta dalam kegiatan “Deteksi Dini dan Penanganan Masalah Kecanduan Internet pada Anak dan Remaja”. Kegiatan tersebut merupakan salah satu bentuk pengabdian masyarakat yang dilakukan oleh Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Airlangga bersama dengan Kereta Api Indonesia (KAI) daerah operasional (Daop) 8 Surabaya.
Kegiatan yang dilaksanakan pada 21 September 2023 tersebut berfokus pada deteksi dini kemungkinan adanya kecanduan internet yang saat ini marak terjadi. Secara sadar atau tidak sadar, saat ini penggunaan handphone dan internet pada anak dan remaja dianggap hal yang biasa. Bahkan sebagian besar dari siswa SD, SMP, SMA/SMK yang ikut dalam kegiatan ini menyampaikan bahwa mereka merasa aneh jika sehari saja tidak menggunakan handphone atau internet. Padahal menurut beberapa sumber literatur terpercaya, penggunaan internet dalam kurun waktu yang panjang secara terus menerus atau secara berlebihan dan tidak terkontrol sering dikaitkan dengan risiko gangguan kejiwaan komorbiditas (depresi, kecemasan, Attention Deficit Hyperactivity Disorder (ADHD), gejala obsesif – kompulsif).
Salah satu upaya yang dilakukan oleh Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Airlangga, khususnya Program Studi Magister Epidemiologi dalam rangka antisipasi dan pencegahan kecanduan penggunaan internet adalah dengan membuat buku saku “Pencegahan Kecanduan Internet” yang dibagikan kepada seluruh siswa saat pengabdian masyarakat berlangsung. Buku saku ini berisi tentang informasi singkat berkaitan dengan pengertian, jenis dan gejala, derajat kecanduan internet serta cara melakukan pencegahan dan deteksi dini kecanduan internet secara sederhana. Penyusunan buku dilakukan dengan bahasa sederhana dan mudah dipahami, sehingga diharapkan seluruh siswa dan orang tua yang memiliki latar belakang pendidikan dan pekerjaan yang berbeda – beda dapat menggunakan dan memanfaatkan buku saku ini dengan baik karena bahasanya mudah dipahami.
Buku saku ini diperuntukkan bagi siswa dan orang tua siswa di rumah. Dengan dibaginya buku saku ini, diharapkan dapat menjadi bahan literasi sederhana bagi orang tua sehingga dapat membimbing dan mengarahkan anaknya dalam mencegah kemungkinan terjadinya kecanduan internet. Seringkali tanda dan gejala awal kecanduan internet seringkali tidak kita sadari, seperti merasa takut dan merasa aneh jika harus menjalani hari tanpa internet, membutuhkan waktu lebih banyak dalam menggunakan internet, bahkan merasa murung, gelisah dan sedih ketika mencoba berhenti atau saat sedang tidak menggunakan internet. Penggunaan internet diibaratkan sebagai dua mata pisau, di satu sisi penggunaan internet memang memberikan banyak manfaat dan dampak baik untuk kehidupan manusia. Namun jika tidak digunakan secara bijak, di sisi lain penggunaan internet juga dapat memberikan banyak kerugian dan efek negatif bahkan menyebabkan kecanduan. Oleh sebab itu penggunaan internet bagi anak – anak dan remaja membutuhkan pendampingan dan pengawasan dari orang tua, dan buku saku “Pencegahan Kecanduan Internet” dari Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Airlangga adalah salah satu kuncinya. Kamu sudah baca belum? Ayo segera baca 😊
Penulis Cahya Yuliani