Surveilans Kematian: Hal Penting Namun Masih Terabaikan

Senin, 18 Maret 2023 mahasiswa Magister Epidemiologi Fakultas Kesehatan Masyarakat mengikuti kegiatan Guest Lecture bersama salah seorang dosen tamu dari Australian National University, Dr. Matthew Kelly. Kegiatan yang berlangsung selama hampir 3 jam tersebut dibuka oleh Dr. M. Ato’illah Isfandiary, dr., M.Kes. selaku Wakil Dekan II dan dihadiri oleh Kepala Departemen Epidemiologi, Biostatistika, Kependudukan, dan Promosi Kesehatan (EBIOP), Koordinator Program Studi Magister Epidemiologi, serta dosen pengajar dari Departemen EBIOP.

Mengusung topik yang sangat menarik, “Mortality and cause of death measurement: challenges and prospects” memberikan sudut pandang dan pengetahuan baru kepada seluruh peserta yang mengikuti kegiatan. Bahwa pelaksanaan surveilans tidak hanya dilakukan pada penyakit ataupun faktor risikonya, namun surveilans pada kematian dan penyebabnya juga merupakan hal penting untuk dilakukan, bahkan menjadi salah satu prioritas di bidang ini.

Dr. Matthew Kelly Saat Menyampaikan Materi pada Kegiatan Special Guest Lecture

With mortality and cause of death surveillance, we can use it for manythings. Like demographic purpose, public health and epidemiological purpose, mortality measurement for global health indicators, mortality measurement and the epidemiological transition”, jelas Dr. Matthew.

Dokumentasi: Panitia

Pelaksanaan surveilans kematian dan penyebab kematian yang baik dapat memberikan bahan untuk pengambilan kebijakan di bidang kesehatan. Jika dapat memetakan kematian, maka dapat diketahui pada kelompok mana kematian tertinggi terjadi, lokasi atau pemetaan secara geospasial terjadinya kematian, atau pun tren kematian dan penyebabnya dari waktu ke waktu. Hal ini sangat berperan besar dalam epidemiologi.

Sumber data dari surveilans kematian dapat berasal dari data pencatatan sipil maupun dari data statistik vital lainnya. Namun permasalahan yang sering terjadi di negara berkembang adalah ketersediaan data dan kualitas dari data kematian itu sendiri, “Apakah semua data kematian telah tercatat?”, “Jika tercatat, apakah kualitas datanya sudah baik? Apakah data yang tersedia dapat menggambarkan kondisi riil yang terjadi di lapangan?”. Hal – hal itulah yang harus dijawab terlebih dahulu jika mengharapkan surveilans kematian berjalan dengan baik.selain hal tersebut, kesadaran tentang pentingnya pelaksanaan surveilans kematian menjadi poin utama yang harus menjadi perhatian.

Dalam penjelasannya, Dr. Matthew menyampaikan bahwa selama pandemi COVID-19 memberikan peningkatan kesadaran pentingnya pelaksanaan surveilans kematian.

Pandemic highlights the need for timely data on death in the population for monitoring.its give the positive impact: raised awareness of importance of mortality data, emphasized the need of timely data, improve inter-sectorral cooperation, and also increased online provision of registration services and digitalization of mortality data”, ucap Dr. matthew.

Hal tersebut membuktikan bahwa kebutuhan dan kesadaran terhadap surveilans kematian saat ini meningkat dan sangat dibutuhkan. Bahkan salah satu prioritas World Health Organization (WHO) saat ini adalah mengintegrasikan pelaksanaan surveilans kematian.

Dokumentasi: Panitia

Serangkaian kegiatan special guest lecture yang diadakan diharapkan dapat menambah dan memberikan wawasan serta pemahaman baru bagi mahasiswa, khususnya wawasan baru tentang pentingnya pelaksanaan surveilans kematian dan penyebab kematian. Selain itu juga diharapkan bahwa kerjasama dengan Australian National University akan berlanjut secara berkesinambungan, bahkan tidak menutup kemungkinan dilakukan kolaborasi penelitian dan pengkajian lebih lanjut tentang pelaksanaan surveilans kematian, hal yang sebenarnya penting namun saat ini masih terabaikan.

Penulis: Cahya Yuliani

Leave a Reply