Jum’at, 26 April 2024 merupakan salah satu hari yang menyenangkan bagi mahasiswa semester 2 Peminatan Epidemiologi Lapangan (Field Epidemiology Training Program) Magister Epidemiologi Universitas Airlangga. Bagaimana tidak, di hari tersebut mereka melakukan kunjungan lapangan ke Institute Tropical Disease (ITD) Universitas Airlangga. kunjungan ini dilakukan dalam serangkaian kegiatan Mata Kuliah Laboratorium Lapangan dan Keselamatan Biologis yang sedang mereka tempuh.selama kunjungan yang dilakukan, mereka didampingi oleh salah seorang pengajar yang sekaligus sebagai tim peneliti di ITD, yaitu Ibu Laura Navika Yamani, S.Si., M.Si., PhD.
Selama kunjungan lapangan yang dilakukan, mahasiswa diajak berkeliling ke laboratorium untuk lebih memahami tentang pemeriksaan laboratorium yang dilakukan sehingga mahasiswa tidak hanya mengerti secara teori tapi juga mengetahui secara nyata di laboratorium. Mahasiswa dijelaskan tentang bagaimana spesimen yang diambil dapat diterima oleh laboratorium, diperiksa, sampai dengan hasil pemeriksaan keluar dan didapatkan hasilnya.
“Mata Kuliah Laboratorium Lapangan dan Keselamatan Biologis ini akan mendukung bagaimana tugas dan pekerjaan seorang epidemiolog saat di lapangan, utamanya saat menangani outbreak atau kejadian luar biasa (KLB) yang terjadi. Jangan sampai saat melakukan investigasi, tapi tidak paham jenis spesimen yang harus diambil, tidak paham bagaimana cara handling spesimen dengan baik dan benar. Sehingga mata kuliah ini sangat penting untuk diberikan”, ucap Dr. Atik C. Hidajah, dr., M.Kes. saat menyampaikan kontrak perkuliahan sebelum mata kuliah dimulai.
Jenis penyakit dan jenis pemeriksaan laboratorium yang dapat dilakukan sangat banyak dan beragam, namun dalam mata kuliah ini mahasiswa lebih difokuskan pada jenis penyakit yang sering ataupun yang berpotensi menimbulkan wabah di wilayah Indonesia seperti Campak, Difteri, Leptospirosis, Hepatitis, Malaria, Demam Berdarah Dengue (DBD), COVID-19, serta keracunan pangan. Beda penyakit akan berbeda pula jenis spesimen yang harus diambil dan diperiksa secara laboratorium. Berbeda jenis spesimen, maka juga akan berbeda pula cara handling specimen maupun lama holding time specimen yang dimiliki.
Saat kunjungan lapangan di ITD dilakukan, mahasiswa diberikan penjelasan oleh peneliti yang ada di masing – masing kelompok penelitian sehingga mahasiswa dapat menerima gambaran real hal – hal yang dilakukan maupun kendala yang dihadapi di lapangan.
“Pernah kita menerima spesimen dari salah satu pulau di luar Jawa, nah tapi karena saat itu pengirim spesimen kurang memahami cara pengepakan dan pengiriman spesimen yang baik dan benar, saat spesimen kita terima di laboratorium kondisinya sudah rusak. Nggak bisa diperiksa. Kalau seperti itu kan eman, sudah susah – susah ambil spesimen, susah payah mengirimkan, tapi ternyata nggak bisa diperiksa. Hal – hal seperti ini yang kita harapkan tidak terulang lagi sehingga pemahaman tentang manajemen spesimen itu sangat penting dimiliki”, ucap salah seorang petugas laboratorium tim peneliti ITD Universitas Airlangga saat sharing pengalaman dengan mahasiswa.
Dengan adanya kunjungan lapangan yang dilakukan, diharapkan dapat menambah dan memberikan wawasan serta pengalaman baru bagi mahasiswa, sehingga mahasiswa Magister Epidemiologi Lapangan yang ke depannya diharapkan dapat menjadi seorang outbreak investigator di lapangan tidak hanya memahami penyakitnya namun juga dapat memahami manajemen spesimen secara komprehensif.
Penulis: Cahya Yuliani