Airlangga Disease Prevention and Research Center – One Health Collaborating Center (ADPRC-OHCC) Gandeng Program Studi Magister Epidemiologi Universitas Airlangga Berkolaborasi Pada Kegiatan: Pelatihan Pemetaan Penyakit Infeksi Emerging Pada Petugas Surveilans Puskesmas Di Kabupaten Gresik

Pada Selasa (21/09/2021), Airlangga Disease Prevention and Research Center – One Health Collaborating Center (ADPRC-OHCC) berkolaborasi dengan Program Studi Magister Epidemiologi dan Dinas Kesehatan Kabupaten Gresik mengadakan pelatihan pemetaan penyakit infeksi emerging kepada petugas surveilans se-Kabupaten Gresik. Kegiatan ini didukung oleh Indonesia One Health University Network (INDOHUN) yang merupakan salah satu project yang dijalankan ADPRC-OHCC yaitu One Health Workforce – Next Generation (OHW-NG) Year 2 yang pendanaannya didukung oleh US Agency for International Development (USAID).

Pelatihan ini diadakan secara luring dengan protokol kesehatan yang ketat berlokasi di Dinas Kesehatan Kabupaten Gresik dan dihadiri oleh 31 petugas surveilans puskesmas sebagai peserta pelatihan, fasilitator dari tim Surveilans dan Imunisasi Dinas Kesehatan Kabupaten Gresik, Dr. Atik Choirul Hidajah, dr., M.Kes selaku Capacity Building ADPRC-OHCC yang menyampaikan sambutan dan membuka acara, Erni Astutik, S.K.M., M.Epid selaku dosen Prodi Magister Epidemiologi sebagai pemateri sekaligus pelatih dan tim dari ADPRC-OHCC dan INDOHUN sebagai penyelenggara dan narasumber.

Gambar 1. Dr. Atik Choirul Hidajah, dr.,M. Kes menyambut partisipan kegiatan secara virtual

Dalam sambutannya Dr. Atik Choirul Hidajah, dr., M.Kes selaku Koordinator Program Studi (KPS) Magister Epidemiologi UNAIR yang juga selaku Capacity Building dari ADPRC-OHCC menyampaikan bahwa kegiatan pelatihan pemetaan penting karena keterampilan membuat peta menjadi wujud implementasi strategis dalam membuat kebijakan kesehatan.

Pelatihan pemetaan penyakit infeksi emerging merupakan salah satu wujud strategi ketiga dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJNM) 2020-2024 yaitu peningkatan pengendalian penyakit salah satu perhatian khusus terhadap emerging disease terutama dalam penguatan pelayanan kesehatan dasar (Primary Health Care) dengan mendorong ppeningkatan upaya promotif dan preventif denan didukung inovasi dan pemanfaatan teknologi. Selain itu, kegiatan ini juga bertujuan untuk menambah wawasan tentang One Health dan utamanya peserta pelatihan dapat memiliki keterampilan dalam membuat peta penyakit infeksi emerging wilayahnya secara mandiri.

Gambar 2. Tim ADPRC-OHCC membantu peserta pelatihan untuk menggunakan aplikasi pemetaan

Selain itu, pelatihan pemetaan penyakit infeksi emerging menjadi wujud dari 3 pilar dalam Program Indonesia Sehat dalam mewujudkan SDGs ke-3 (Good Health and Well-Being) yaitu mendukung upaya promotif dan preventif berbasis risiko kesehatan pada puskesmas yang merupakan ujung tombak atau pelayanan kesehatan primer. Terwujudnya paradigma sehat juga ditunjang oleh upaya promotif dan preventif dimana output dari kegiatan pelatihan ini dapat dijadikan input dalam proses pembangunan.

Gambar 3. Perwakilan peserta pelatihan memaparkan hasil peta penyebaran penyakit infeksi emerging

Ibu Erni Astutik, S.K.M., M.Epid sebagai pelatih menyampaikan tutorial cara membuat peta di wilayah kerja masing-masing petugas surveilans puskesmas dengan menggunakan data kasus penyakit infeksi emerging. Selama kegiatan pelatihan berlangsung, peserta pelatihan terlihat antusias terhadap aplikasi pemetaan (Quantum GIS) yang diajarkan. Selain itu, dari hasil pre dan post test menunjukkan telah terjadi perbedaan pengetahuan yang signifikan sebelum dan sesudah pelatihan (p value < 0,000). Dari tanggapan yang diberikan oleh peserta pelatihan, diharapkan nantinya waktu pelatihan agar lebih lama agar peserta dapat lebih memahami dan lebih terampil dalam membuat peta.

 

Penulis: Siti Shofiya Novita S.

Leave a Reply