Keterlibatan Mahasiswa Magister Epidemiologi Universitas Airlangga (UNAIR) khususnya peminatan Field Epidemiology Training Program (FETP) sebagai supervisor pada proyek penelitian “Cross-Sectional Covid-19 Serosurveillance in Several Provinces in Indonesia: as Part of the INSPIRASI Program” yang diadakan oleh Pusat Kedokteran Tropis Fakultas Kedokteran, Kesehatan Masyarakat dan Keperawatan Universitas Gadjah Mada (FK-KMK UGM) telah memberikan pengalaman menarik selama di lapangan. Terdapat dua mahasiswa Magister Epidemiologi peminatan Field Epidemiology Training Program atas nama Firman Aji Prasetio sebagai Supervisor dan atas nama Wilda Yulastri sebagai Data Collector yang telah mengemban tugas menjadi tenaga kerja siap pakai dan profesional dalam kurun waktu yang berbeda. Firman Aji Prasetio sebagai Supervisor di kontrak pada bulan Agustus hingga September tahun 2022, sedangkan Wilda Yulastri sebagai Data Collector di kontrak pada bulan September tahun 2022. Satu tim terdiri dari 1 supervisor, 6 data collector, dan 2 specimen collector.
Gambar 1. Tim sedang menjelaskan tentang penelitian Serosurvey di Desa Jatisari, Kecamatan Geger, Kabupaten Madiun
Supervisor bertugas sebagai koordinator tim, berkoordinasi dengan pemangku daerah, melakukan supervisi terhadap pengambilan data dan spesimen, melakukan validasi dan kelengkapan data serta spesimen, melakukan koordinasi dengan data manager, memberikan persetujuan penginputan data, membuat rekapitulasi data geo tagging, memberikan laporan berkala kepada Field Coordinator dan menjaga kerahasiaan data. Sedangkan Data Collector bertugas untuk melakukan geo-tagging, memberikan penjelasan kepada partisipan, melakukan wawancara dan input data, serta menjaga kerahasian data.
Gambar 2. Tim melakukan diskusi dengan pihak Dinas Kesehatan Kabupaten Madiun
Selama bertugas sebagai Supervisor pada serosurvey ini, beberapa kendala terjadi saat proses pengambilan data seperti sebagian besar masyarakat tidak berada di rumah pada pagi hingga siang hari dikarenakan sedang bekerja di lahan pertaniannya, perkebunan, perkantoran dan lainnya. Selain itu, akses yang cukup sulit saat pengambilan data seperti terdapat di dataran tinggi yang sebagian besar berupa bukit, gunung, dan jurang terjal seperti jalan utama yang hanya bisa di akses oleh satu mobil, akses ke rumah responden tidak dapat dilalui dengan mobil ataupun motor tetapi hanya dapat dilalui dengan jalan kaki, serta jarak antar rumah responden kurang lebih 500 meter hingga 1 kilometer. “Selama kegiatan berlangsung beberapa kali terjadi hujan di dataran rendah maupun dataran tinggi dan hujan terjadi di siang hingga sore hari sehingga membuat kondisi jalan menjadi licin dan membuat kendaraan yang ditumpangi pernah ditabrak oleh motor dari belakang” jelas Firman Aji Prasetio.
Gambar 3. Kondisi jalan utama menuju Desa Ngile, Kecamatan Tulakan, Kabupaten Pacitan
Selain kendala kondisi rute saat di lapangan, kendala lain saat pengambilan data di masyarakat seperti muncul berita hoax yang dengan cepat menyebar di masyarakat luas. Berita hoax itu adalah tentang informasi banyaknya orang yang terinfeksi AIDS setelah melakukan Cek Gula Darah secara Gratis yang dilakukan oleh Fakultas Kedokteran satu Universitas di Indonesia dan ada juga masyarakat berpersepsi bahwa akan di COVID kan, sehingga banyak masyarakat yang menolak, dan pihak kepolisian serta pihak desa meminta keterangan lebih lanjut tentang kegiatan yang telah dilakukan di wilayah tersebut. Setelah kegiatan selesai pun ada masyarakat yang mengalami sakit setelah pengambilan sampel dan dikaitkan dengan berita hoax tersebut.
Selama melakukan pengambilan data, beberapa kendala tersebut bisa teratasi dengan koordinasi dan kerjasama dari tim dan lintas sektor dengan baik. Setelah adanya koordinasi dengan pihak pemerintah setempat, informasi hoax yang menyebar di masyarakat bisa teratasi.
Penulis: Firman Aji Prasetio(NIM:101914553007)
Editor: siti shofiya novita sari