OPTIMALISASI KELENGKAPAN PENCATATAN DALAM PENINGKATAN PENERAPAN MTBS DI EMPAT KABUPATEN/KOTA DAMPINGAN

Upaya penurunan Angka Kematian Bayi/Balita dengan implementasi Manajemen Terpadu Balita Sakit/Muda (MTBS/M). MTBS dilaksanakan untuk meningkatkan sistem pelayanan kesehatan; pengetahuan dan keterampilan ibu serta pengasuh anak dalam perawatan anak serta pencarian pertolongan kesehatan; dan kemampuan dan keterampilan tenaga kesehatan dalam menangani balita sakit. Salah satu indikator kualitas pelayanan MTBS terlihat dari kelengkapan pencatatan MTBS.

Melihat urgensi dari pencatatan MTBS ini Program MTBS/M Geliat Airlangga yang digawangi oleh Yuly Sulistyorini, SKM., M.Kes dan Eny Qurniyawati, SST., M.Kes., M.Epid melakukan workshop optimalisasi kelengkapan pencatatan dalam peningkatan penerapan MTBS bagi Sumber Daya Manusia (SDM) pelaksana MTBS.

Workshop kali ini mengundang fasilitator handal bidang MTBS, Ibu Ratih Kristiana Wijaya, S.ST. Workshop diadakan pada hari Kamis – Jumat, 25 – 26 Mei 2023 dari pagi sampai sore dengan sesi pemaparan teori berikut praktik secara langsung dengan implementasi kasus. Workshop diikuti oleh tenaga kesehatan pelaksana MTBS di empat Kota/Kabupaten dampingan yaitu Kabupaten Jember, Jombang, Bojonegoro, dan Kota Surabaya dengan sangat antusias secara offline di Hotel Luminor Sidoarjo.

Materi yang disampaikan Ibu Ratih Kristiana Wijaya, S.ST terkait pentingnya pencatatan pelaporan dalam MTBS, dan materi berikutnya tentang penerapan MTBS. Selanjutnya peserta mempraktekkan melakukan pencatatan pada form MTBS dari beberapa kasus yang disampaikan dan dilanjutkan dengan diskusi membahas kasus.

“Penerapan MTBS di Puskesmas sangat butuh support dan komitmen kepala Puskesmas maupun dokter Puskesmas”, terang Ratih Kristiana Wijaya, S.ST.

“Saat ini kita berupaya meningkatkan kualitas SDM pelaksana MTBS, namun diperlukan kepatuhan SDM saat sudah kembali bertugas”, imbuh Ratih Kristiana Wijaya, S.ST.

Dalam penerapan MTBS di Puskesmas perlu disiapkan SDM, faktor pendukung MTBS, serta alur pelayanan. Diperlukan pemahaman peran masing-masing SDM, support system dari Puskesmas dan Dinas Kesehatan, ketersediaan sarana prasarana, serta alat MTBS. Kualitas pelayanan MTBS dapat terlihat dari kelengkapan pencatatan, yang bisa merepresentasikan mutu dari pelayanan yang diberikan.

 

Penulis: Eny Qurniyawati

Leave a Reply